Kalian pasti sudah nggak asing lagi dengan game besutan dari Game Science asal Tiongkok yang hingga kini masih viral, yaitu Black Myth: Wukong. Game ini membawa kita masuk ke dalam dunia legenda Tiongkok legendaris dan sangat memukau, meskipun sering menuai kritikan dari awal dirilis karena dianggap kurang bagus, nyatanya game ini telah berhasil mencata penjualan yang sangat mengesankan yaitu terjual hamper 25 juta lisensi di akhir September 2024! Mengapa seringa dikecam banyak orang namun penjualan malahan melesat tinggi seperti itu ? Mari dikupas satu per satu alasannya.
Kisah yang bersumber dari Legenda Tiongkok
Black Myth: Wukong dibuat tidak dengan sembarang cerita. Game ini merupakan inspirasi dari legenda terkenal yang ada di masyarakat Tiongkok khususnya dunia sastra, yaitu berjudul Journey to the West atau Perjalanan Ke Barat. Kisahnya telah dikenal secara luas di seluruh penjuru Asia, termasuk di Indonesia, tempat saya tinggal. Dengan basis dan alur cerita yang kuat secara jelas itulah, pengembang game harus berkomitmen dan berpatok pada narasi asli demi menghormati kisah mitologi yang ada. Menambahkan karakter maupun elemen yang tidak sesuai dengan cerita asli bakalan merusak kekayaan kultur yang ingin ditampilan. Jadi, kritik menyoali kurangnya akan variasi karakter perempuan dan ras mungkin kurang tepat mengingat konteks dari kultur budaya yang diangkat dari game ini.
KarakterĀ Game Kebanyakan Makhluk Legendaris
Di dalam game, kita akan bertemu dengan berbagai macam monster (siluman), dewa, dan makhluk mitologi yang bukan ras manusia. Seperti diketahui sebagian besar dari karakter yang ada di game ini memang bukanlah manusia dengan bentuk serta sifat yang sangat jauh dari kehidupan nyata. Perubahan gender atau ras dari makhluk mitos yang diciptakan seperti ini memang tidak masuk akal, mengingat karakter yang dibuat bukan manusia berlatar belakang sosial atau budaya. Hal terpenting dalam game aksi seperti ini, adalah pengalaman bertarung dan berinteraksi dengan makhluk-makhluk atau karakter fantastis, bukan dengan manusia yang memiliki latar belakang sangat spesifik.
Gameplay Bergaya Semi-SoulsĀ
Kita ketahui kalau game bergenre Souls-like di tahun 2024 ini sedang naik daun, dan Black Myth: Wukong menyajikan gameplay yang serupa meskipun tingkat level kesulitannya tidak tinggi. Dengan kontrol dan mekanisme pada permainan sangat mirip dengan game berjudul Dark Souls dan Elden Ring, game ini sangat menarik para penggemar genre tersebut. Kelebihannya ini tentunya menjadi salah satu alasan mengapa banyak pemain yang merasa senang dan tertarik untuk membeli game.
Target Audiens Sesuai
Developer game ini paham banget segmen pasar, siapa yang mereka incar yaitu para penggemar mitologi Tiongkok dan game aksi dengan banyak elemen Souls-like. Apalagi saat ini banyak gamer mencari pelarian dari realita sehari-hari dan ingin menghabiskan waktunya dalam dunia fantasi. Oleh sebab itu, fokus pada pengalaman bermain yang sesuai dengan keinginan audiensnya menjadi prioritas utama. Mereka membuat game ini untuk orang-orang yang ingin merasakan petualangan kisah cerita mitologi Tiongkok, bukan untuk memenuhi standar keberagaman yang mungkin gak relevan dalam konteks ini.
Terlepas dari banyaknya kritik kepada game Black Myth: Wukong namun tetap memperoleh sambutan yang hangat terutama di pasar Tiongkok. Sama halnya dengan game-game Indonesia yang mendapatkan dukungan besar dari komunitas lokal, game ini pun mendapat dukungan yang sangat kuat dari para pemain Tiongkok. Para pengembang paham banget dengan membuat game ini untuk audiens paling mereka pahami yaitu komunitas Tiongkok itu sendiri. Hasilnya, walaupun game ini tidak hanya laris keras di negara asalnya namun mendapatkan banyak pujian dari para penggemar lokal.
Untuk anda yang suka game berbau cerita legenda negeri tiongkok tentang Sun Wu Kong tidak ada salahnya untuk memainkan dan pastinya sudah dapat dibeli langsung melalui platform Steam dan langsung mengunduhnya.